Kamis, 27 Juni 2013

Ondel-ondel Nekat Keliling Dunia




Penulis                                                 : Luigi Pralangga
Penyunting                                          : Kurniaesa Script Agency & Author Management
Penyelaras Aksara                               : Noviyanti Utaminingsih
Konsep dan Pengembangan Desain    : Rizqa Abidin dan Futih Aljihadi (What If Artwork)
Desain Lay Out                                   : Futih Aljihadi
Desain Sampul                                    : Zaki Fitria
Penerbit                                               : Qanita (PT. Mizan Publika)
Cetakan                                               : Pertama, Nove mber 2011
Halaman                                             : 332 hlm
ISBN                                                    : 978-602-9225-13-6




Saya mendapatkan buku ini dari @NouraBooks kuis di twitter, namun saya lupa lagi kuis apa dan kapan mendapatkan buku ini. Hehe Saya juga baru bisa menyelesaikan membaca buku ini bulan juni tahun ini, karena terkadang ada moment saya lagi tidak mood untuk membaca atau karena banyak buku PR yang belum saya baca (baik dari kuis, lomba, beli di toko / online dan hadiah dari teman-teman) ^_^
Awal mulai pertama melihat cover buku ini, saya mengira buku ini tentang si penulis yang jalan-jalan atau keliling dunia membawa aksesori ondel-ondel hehe. Setelah membaca pendahuluan buku ini, ternyata yang saya dapatkan berbeda dengan yang saya pikirkan pertama kali, gambaran buku ini ada kaitannya dengan PBB atau atau lebih tepatnya pasukan perdamaian PBB.
Kang Luigi (si ondel-ondel kampret, nama panggilan di buku ini hehe) memaparkan kisah perjalanannya mulai dari bekerja di perusahaan telekomunikasi di Jakarta hingga ke New York dan hingga dikirim ke Liberia dan Irak sebagai pasukan perdamaian PBB (peacekeeper). ketika mempunyai mimpi atau impian terkadang kita memikirkan bagaimana nanti, sedangkan si ondel-ondel mengatakan “gimana entar aja deh” sehingga di ondel-ondel ini nekat untuk keliling dunia (dan digunakan juga untuk nama buku ini –versi saya- hehe)

Apapun impian kita, entah itu merantau ke luar negeri buat cari pengalaman, kuliah lagi, atau apapun itu. Jangan lihat berapa banyak uang yang ada di kantong kalian saat ini. Jangan tanya, “entar gimana, ya?” tetapi “Gimana entar aja deh” Jangan bilang, “Aduh gue nggak pede!” Jalanin aja dulu. [hal 38]

Buku ini direkomendasikan untuk semua warga Indonesia, karena di dalam buku ini (salah satunya) kita bisa mengetahui dan bisa ikut serta dalam membantu perdamaian dunia. Si ondel-ondel membuktikan dalam buku ini, dalam ikut serta sebagai peacekeeper PBB tidak (selalu) harus menjadi pasukan khusus yang terjun ke lapangan tapi ada beberapa posisi di PBB yang menunjang perdamaian tersebut. Hal ini dirasakan langsung si Ondel-ondel pada saat ditempatkan di Liberia UNMIL (United Nations Mission In Liberia) enam tahun lebih hingga ke Irak UNAMI (United Nations Assistance Mission for Irak)

Di tengah keluarga, menu apa pun terasa berbeda, karena cinta di dalamnya. Ah, tapi saya masih bersyukur dengan menu yang saya dapat. [hal 114]

Selain hal tersebut buku ini menceritakan suka duka selama menjadi bagian anggota PBB tersebut, termasuk ketika si ondel-ondel menjalani bulan Ramadhan di Liberia yang jauh dengan keluarganya, mulai dari buka puasa dengan roti baguette keras ala Liberia yang harus dibasahi ari hujan, sampai perjuangan pakeukeuh dengan pedagang pada saat di pasar Liberia yang keukeuh menawari udang. Melewati bulan Ramadhan di -Negara yang masih berada dalam status pasca konflik ini tidaklah senyaman seperti di tanah air. Situasi dan suasana Ramandhannya beda banget, sumpah ! [hal 120], sehingga -Bersabar, tetap tekun bekerja, dan beribadah sembari melakukan berbagai aktivitas selepas kerja, adalah cara jitu untuk mengusir sendu dan rindu family dan tanah air  [hal 119] -Ramadhan di mana pun, keikhlasan dan kesabaran akan selalu menjadi pelajaran berharga [hal 123]
Saya suka cara menulis si ondel-ondel ini, karena seakan-akan kita sedang mengobrol dengan si penulis. Ditambah lagi penulis menambahkan beberapa kosa kata bahasa sunda, sehingga ada ikatan emosional ketika kosa kata tersebut digunakan di beberapa kalimat. Hehe
Selain pada saat pembahasan bulan Ramadhan di Liberia, Bab “Kentut Bombay dari Liberia” merupakan bab yang membuat saya ketawa, seolah langsung terbayang si ondel-ondel dalam situasi tersebut. Xixi..

Tatapan kosong anak-anak pantai itu sering jadi pengingat buat saya untuk selalu bersyukur dan sadar bahwa masih banyak di antara kita yang belum seberuntung diri kita saat ini [hal 136]

(Mungkin) ada beberapa orang di antara kita yang (terkadang) tidak bangga dengan Indonesia, padahal Indonesia begitu kaya akan sumber daya alamnya dan walaupun ada beberapa oknum pejabat atau instansi pemerintah yang tidak amanah terhadap tugasnya. Namun hal tersebut lantas menjadikan kita untuk tidak bersyukur kepada Tuhan, karena dengan cerita dari buku ini bisa menjadikan (salah satu) bahan renungan kita untuk selalu bersyukur dan sadar bahwa masih banyak di antara kita yang belum seberuntung diri kita saat ini.
Si ondel-ondel akhirnya pulang ke Indonesia dan membuat blog khusus peace keeping termasuk memberikan motivasi dan support kepada para pembaca (apabila) ada yang berminat menjadi peacekeeper karena selalu ada lowongan untuk ikut serta di bidang tersebut. Pembaca bisa berkomunikasi dengan penulis di akun twitternya @pralangga atau beberapa :

Saran dari saya, untuk Photo dokumentasi dengan warna biru kurang jelas, mungkin ide tersebut disamakan dengan warna font huruf yang digunakan sehingga print photo2 di buku ini juga biru. Untuk cetakan selanjutnya mungkin bisa dengan formatan gambaran hitam putih, sepia atau lebih baik berwarna. Dan alangkah lebih baiknya buku ini ada pembatas bukunya, sehingga lebih indah dan serasi. ^_^

Ada kekeliruan pencetakan, beberapa redaksi penulisan / pencetakan dalam buku ini, sebagai berikut :
1.     ... tentang teknik penyelesaian serta manajeman... [hal 182]
2.    Mungkin seharusnya kata sahabat, di halaman 299 tercetak “sabahat”

Semoga review ini bermanfaat bagi pembaca dan sekali lagi terima kasih kepada @NouraBooks untuk buku hadiah ini (walaupun telat dibacanya dan telat direview), terima kasih juga buat si ondel-ondel yang sudah berbaik hati berbaik ilmu dan pengalamannya. Nuhun Kang Luigi ^_^


Bandung, 24 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar